Saturday, May 3, 2014
Field Break Ke-Empat
Ada yang gugur perlahan ketika sayup mata mendayu,
Sebut saja itu rindu,
Ada yang kekal dan berkembang walau jarak membentang,
Sebut saja itu sayang,
(Langit mulai membiru,
diselimuti dingin dan angin yang tak berhenti menderu)
Di hadapan temaram yang masih membisu,
Aku bercerita tentangmu, sayang,
Sebab kukira, merekalah yang tak pernah jemu.
(Surya mengucap salam,
ketika langit mulai berbicara tentang kedamaian)
Di bibir kawah merapi yang sunyi,
Di balik peluh yang tak sempat kubasuh,
Ada langit yang bercerita lewat diam,
Ada aku yang bercerita lewat tulisan, dan harapan.
Untukmu,
Sayangku,
Gunung Merapi,
24-25 April 2014,
5 hari sebelum pendakian ditutup dan status dinaikkan menjadi waspada
Ade Setio Nugroho
Saturday, September 1, 2012
Salam Perpisahan
Jagalah mimpimu..
Sunday, January 8, 2012
Gadis Di Ujung Tangga
Sementara suara bising terasa begitu nyata,
Seseorang memahat sunyi di ujung tangga..
Di depan ruang bekas lantai dansa,
Tatap sepasang mata kami pertama berada..
Seorang gadis..
Rambut panjang tergerai manis..
Tatapan dingin dan lembut..
Berhias lingkar hitam di kantung mata..
Anggun.. Ya anggun..
Itulah kesannya nya untukku..
Duduk berdua memecah kesunyian yang ada..
Rongga telinga mulai mengeja suara..
Sunyi pun menjelma, menjadi kata dan cerita..
Terkadang tertawa manja..
Terkadang senyum menggoda..
Terkadang sibuk sendiri entah mengapa..
Memang benar,
3 jam setengah terlalu singkat untuk bercengkrama..
Rasa-rasanya baru saja menyapa,
Lalu harus beranjak menyudahi kata,
Sampai masa yang tak seorang pun mampu menduga..
Aku takkan menjanjikan apa-apa..
Tapi percayalah,
Aku menyukai perjumpaan kita..
Layaknya aku mencintai senja..
Sampai jumpa, gadis di ujung tangga..
Dari lelaki pecinta senja..
4 Januari 2011,
Di ruang tunggu A7 bandara Soekarno-Hatta
*foto oleh : Bayu Sandi Perwira
Saturday, December 24, 2011
Selamat Jalan Kawan, Damailah Dalam Dekapan Alam
beginilah jadinya jika bercinta dengan alam..
kadang menenangkan..
kadang meniadakan..
kadang menyenangkan..
kadang pula memilukan..
tak ada yang harus disalahkan..
dan tak ada yang perlu dibenarkan..
inilah alam..
seringkali muncul tanya..
apa aku akan sama seperti mereka..
tumbuh dan besar di alam..
lalu pergi dalam dekapan alam..
entahlah.. tak satupun tahu..
aku, kamu, dia, mereka..
biarlah alam memainkan perannya..
mendamaikan jiwa, lalu mengantar kembali ke tiada..
hanya kalimat-kalimat di atas yang bisa aku persembahkan untukmu saudaraku..
betapa pilu rasanya ketika mendengar kabar bahwa teman-teman sesama para penggiat alam (pecinta alam) mendapatkan musibah hingga hilangnya nyawa pada saat berada di alam..
Aku mendapat 3 berita duka dalam seminggu ini..
1. Ahmad Hidayat
meninggal di Gunung Papandayan karena Hypotermia
2. Muhammad Ardian
meninggal di Gunung Lawu pada saat diksar untuk menjadi anggota Mapala UNS, meninggal karena Hypotermia
3. Yessy Purnama Sari
meninggal di Sungai Sawangan pada saat Arung Jeram
sekali lagi,
tak ada yang harus di salahkan
dan tak ada yang perlu di benarkan..
inilah alam..
bukan alam yang membunuhnya..
alam hanya mengantarkannya kembali pada ketiadaan..
mungkin saja sebagian dari mereka cukup berbahagia karna pergi dalam dekapan alam..
Gunung
Pantai
Sungai
ataupun kota
tak ada bedanya, jika sudah waktunya..
Lalu, kenapa harus menyalahkan, dan kenapa mesti membenarkan?
Salam Lestari,
Ade Setio Nugroho
Saturday, October 1, 2011
Kepada Akar Pohon dan Dedaunan
Pada suatu ketika..
Ketika senja jingga berubah menjadi malam buta,
Ketika seorang anak manusia berbicara lewat diamnya..
Angin pun pelan-pelan datang,
Berbisik pada pepohonan yang diam..
Bercerita tentang akar pohon dan dedaunan..
Yang tak pernah berjumpa di atas bangku taman..
Tak pernah pula bercengkrama di musim semi yang kelam..
Daun-daun mulai berguguran..
Terbang kesana-kemari tak tentu tujuan..
Apakah ke arah bangku taman?
Atau ke tanah menyentuh akar pepohonan?
Angin adalah Tuhan, bagi akar pepohonan,
Menjatuhkan dedaunan pada musim gugur yang nyaman..
Yang konon mengembalikan daun pada kedamaian..
Sementara angin menebar kedamaian,
Sementara gelap malam datang perlahan,
Seorang anak manusia masih diam,
Mencari makna tentang Tuhan dan alam..
30 September 2011,
Di Pojokan kantin
Tuesday, September 13, 2011
Sajak Kepada Pejuang Malam
pejuang malam masih melangkahkan kaki dengan punggungnya yang usang..
Menantang hidup dengan mata sendu,
Pun penuh tanya yang membeku,
"Ah! Apalah arti mimpi,
Jika tidurpun di pinggir kali..
Jika matipun berteman sepi.."
"Aku hidup di telaga mati,
Aku hidup di lautan perih,
Yang Angin pun enggan membelai,
Yang Ombak pun enggan berdamai.."
Malam semakin larut,
Sang jiwa mulai takut,
Tetesan embun kadang menyejukkan,
Kadang berbisik tentang kepedihan..
Mimpi datang membesuk,
Sang jiwa mulai kalut,
Harapan membuatnya hidup,
Tapi kenyataan..
Selalu menyisakan tanya..
"Adakah tersisa cahaya nirwana?
Atau setetes air surga,
Untuk aku.. Untuk mereka..
Yang selalu penuh tanya.."
Tulisan ini..
dari "aku" untuk "mereka",
dan dari "mereka" untuk "aku"..
Nb : sebuah tulisan sederhana yang mencoba menggambarkan perasaan gelandangan dan anak jalanan ibukota
September 2011,
Di Ruang Tengah Rumah
Thursday, July 14, 2011
Puisi (cinta) untuk "cinta"
Pada dingin yang menyelimuti malam,
Pada malam yang menyelimuti sepi,
Lewat hening malam yang membeku,
kuhanyutkan perahu-perahu rindu,
menuju puing-puing kenangan,
Menuju puing-puing harapan yg masih berpendar..
Mungkinkah tersisa cinta di sana?
Di atas perahu rindu,
Yang masih terombang-ambing mencari tempat berlabuh..
Ataukah cinta memang tak pernah lahir dari segumpal darah dari tubuh itu?
Namun hanya sebuah ungkapan untuk kesenangan semu..
Sobek saja perahu rindu itu,
Biarkan tenggelam..
Biarkan hilang,
Biarkan mati di telaga sunyi..
Kata "cinta" hanyalah sebuah ilusi,
Untuk sebuah hati yang terlalu sepi..
Untuk sebuah hati yang lelah mencari..
Juli 2011,
Di Rumah Sakit Fatmawati
Friday, January 28, 2011
tulisan di suatu rabu pagi
Aku kirimkan rasa rindu tak bertepi
Untuk kau... Ya... Kau..
Tidakkah kau letih?
Selalu berlari dan bernyanyi di alam bawah sadarku
Hingga sayup-sayup suaramu
Terdengar seperti alunan nada indah dengan kesederhanaannya
Yang hanyutkan aku dalam lamunan
Menenggelamkan aku dalam telaga harapan
Kau.. Yang slalu terbayang..
Kau adalah hujan..
Yang rintik-rintiknya basahi jiwa yang kering kerontang
Kau adalah angin..
Yang membelai sejuk hatiku dan bawa anganku ke angkasa
Kau adalah warna,,
Yang menghias langit ketika badai reda
Kau adalah untaian kata..
Yang menyusun kalimat-kalimat cintaku, hingga sajak ini tercipta
Kau adalah alunan nada..
Yang membuat petikan gitar jadi bermakana
Kau adalah rumput liar..
Terinjak dan terabaikan, namun tak pernah mati, dan slalu tegak kembali
Kau selalu ada, di setiap aku menatap
Kau selalu terlihat, bahkan ketika aku menutup mata
Dan kau selalu terasa nyata, dimanapun aku berada
26-januari-2011
Di rabu pagi yang menginspirasi
Monday, August 2, 2010
Puisi Terakhir BJ Habibie untuk istrinya
Karena, aku tahu bahwa semua yang ada pasti menjadi tiada pada akhirnya,
dan kematian adalah sesuatu yang pasti,
dan kali ini adalah giliranmu untuk pergi, aku sangat tahu itu.
Tapi yang membuatku tersentak sedemikian hebat,
adalah kenyataan bahwa kematian benar-benar dapat memutuskan kebahagiaan dalam diri seseorang,
sekejap saja, lalu rasanya mampu membuatku menjadi nelangsa setengah mati,
hatiku seperti tak di tempatnya, dan tubuhku serasa kosong melompong, hilang isi.
Kau tahu sayang, rasanya seperti angin yang tiba-tiba hilang berganti kemarau gersang.
Pada airmata yang jatuh kali ini, aku selipkan salam perpisahan panjang,
pada kesetiaan yang telah kau ukir, pada kenangan pahit manis selama kau ada,
aku bukan hendak megeluh, tapi rasanya terlalu sebentar kau disini.
Mereka mengira aku lah kekasih yang baik bagimu sayang,
tanpa mereka sadari, bahwa kaulah yang menjadikan aku kekasih yang baik.
mana mungkin aku setia padahal memang kecenderunganku adalah mendua,
tapi kau ajarkan aku kesetiaan, sehingga aku setia,
kau ajarkan aku arti cinta, sehingga aku mampu mencintaimu seperti ini.
Selamat jalan,
Kau dari-Nya, dan kembali pada-Nya,
kau dulu tiada untukku, dan sekarang kembali tiada.
selamat jalan sayang,cahaya mataku, penyejuk jiwaku,
selamat jalan,calon bidadari surgaku ....
BJ.HABIBIE
============================