Bahagia itu sederhana.. terhambur begitu saja di Gunung, Pantai, dan Senja..

Tuesday, May 8, 2012

Sepenggal Cerita di Tanah Nusa Tenggara (part 4)

"Salam kenal pasir putih Gili Trawangan"


Kakiku melangkah, masuk menjamah lautan gili, pasir-pasir putih mulai memperkenalkan diri..
Aku langsung mencari penginapan untuk menyimpan barang, hei tunggu, penginapan bro, sejak kapan aku bermewah-mewah ketika berkelana di alam? Huahaha
Untuk kali ini, aku ingin menikmati alam dengan cara yang berbeda, tidak ada tenda, tidak ada nesting, tidak ada truk sayur/kereta ekonomi, I juts wanna enjoy the nature with different ways for this time.. :)

Setelah menyimpan barang aku keliling berjalan kaki di pinggir-pinggir pulau, pulau ini rame sekali, namun jauh lebih rame turis-turis asing dibandingkan wisatawan lokal. Untuk orang-orang yang suka dengan keramaian, party, hedon, tempat ini sangatlah cocok, kalian juga bisa menemukan bar dimana-mana. Namun untuk orang-orang yang suka dengan ketenangan, mungkin gili air atau gili meno lebih cocok untuk anda.

Di sini, tidak ada kendaraan yang menggunakan bahan bakar, tidak ada motor, apalagi mobil, yang ada hanyalah pejalan kaki, sepeda, dan cidomo. Cidomo adalah kendaraan seperti delman, menggunakan kuda, dan ada bak di belakangnya dengan 2 roda mobil, unik sekali. Jika ingin mengelilingi pulau, bisa dengan naik cidomo ini atau menggunakan sepeda.


Setelah pasir-pasir putih memperkenal diri, Desir-desir ombak, semilir-semilir angin, ikan-ikan di pantai seperti memanggil-manggilku dari tadi, aku langsung menyewa snorkle, untuk bersnorkling ria di pantai, sewa? Haha.. Like I said, kali ini aku ingin menikmati alam dengan cara yang berbeda.. :)

Hampir 1 jam mungkin aku bermain-main di pantai sambil bersnorkling ria, ditemani bule-bule seksi di sepanjang pantai.. Heuheuheu
Aku serasa ingin terus berada di dalam air, ikan-ikan ini, terumbu-terumbu karang ini, ah! Gili, kenapa kau begitu indah?


Ikan-ikan yang berwarna-warni memenuhi pantai gili, ada yang berwarna biru terang, ada yang berwarna merah, ada yang hitam bercorak garis kungin atau abu-abu. Menyelam mungkin lebih asik, tapi sayang, uangku tidak cukup untuk diving.. :(
Mungkin lain kali ketika aku kembali.. :)

Sore menjelang, aku menyewa sepeda untuk mengelilingi pulau, sewa lagi? Hehe.
Pulau ini hanya memiliki lebar sekitar 3 km dan panjang 2 km. Aku bersepeda mengelilingi pulau, mencari tempat istimewa untuk menikmati senja, senja di gili trawangan..

Begitu aku sampai di bagian barat gili trawangan, senja sudah mulai renta, langit mulai membuka tali pengikat tirai senja, Surya mulai terhimpit, semakin terhimpit, lalu di tenggelamkan langit..


Gelap malam datang.. Aku masih diam tak bergumam.. Sungguh menenangkan..
Ah! Aku bukan mulai, tapi benar2 telah jatuh cinta pada tanah nusa tenggara..

Apakah yang sesungguhnya manusia cari? Selain ketenangan dan kedamaian.. Sulit sekali menjelaskan bagaimana alam memberikan 2 hal itu bersamaan.

Sekarang, aku hanya duduk di atas pasir putih, di depan garis pantai, bersama deburan2 ombak, ditemani alunan musik reggae dari bar di sampingku.. Namun damainya luar biasa aku rasakan.. Kenapa? Entahlah, sama seperti sebelumnya, lisan selalu sulit mengungkapkan, namun hati selalu bisa merasakan..

Besok aku akan meninggalkan tempat ini.. Tapi aku berjanji, suatu saat aku akan kembali, dengan kerendahan hati yg lebih dari aku di hari ini. Karna sesunguhnya petualangan adalah media untukku meraih kesederhanaan, dalam hati, dan dalam perasaan..

Sebab semakin jauh aku berjalan, semakin aku sadar dan paham, alam tak akan pernah bisa di taklukkan..

Selamat malam,
terima kasih Gili trawangan..

25-februari-2012
Di atas pasir putih gili trawangan



-Bersambung-