Bahagia itu sederhana.. terhambur begitu saja di Gunung, Pantai, dan Senja..

Saturday, July 16, 2011

Kritik Buat Seorang Pemimpin

Hmmm… tulisan saya kali ini untuk anak-anak 17 tahun ke atas, buat yang di bawah 17 tahun tidak di anjurkan untuk membaca, tapi kalo tetep kepengen baca.. ya monggo.. :D

Saya akan membahas tentang seorang pemimpin, bukan bermaksud untuk menggurui, karna saya pun belum pernah menjadi pemimpin dalam suatu organisasi, tapi saya pelan-pelan mencoba mengamati para pemimpin yang pernah dekat dengan kehidupan saya.

Ada yang pernah bertanya kepada pak pemimpin :
“apa modal anda berani mencalonkan diri sebagai pemimpin?”
“Saya punya teman-teman yang selalu siap mengoreksi saya ketika saya salah”, sungguh sebuah jawaban yang bagus, saya senang dengan jawabannya..
Namun, pada kenyataannya, Bagaimana bisa dikoreksi, jika diri sendiri saja selalu merasa benar,
Jika berbeda pendapat saja langsung di analogikan sebagai hewan,
Jika memberi kritik saja langsung disebut sebagai pemfitnah, pencundang dan pahlawan kesiangan?

Saya sepakat, jika seorang pemimpin hebat adalah orang-orang yang kontroversial, dan banyak penentangnya. Saya mengambil contoh yang sangat dekat dengan kita,

“Revolusi di Indonesia tidak akan pernah terjadi jika tidak ada orang-orang seperti Soekarno dan Soeharto”



mereka sangat kontroversial dan jelas sekali banyak penentangnya, namun controversial dalam hal yang sangat jelas, nyata, yang konkrit, bukan controversial untuk hal-hal bodoh, seperti.. memberikan julukan “hewan” untuk orang yang berbeda pendapat dengan dirinya, merasa lebih manusia dari manusia yang lain.

Tapi.. Bagaimana mungkin bisa menjadi seorang pemimpin hebat, jika kemampuan berbicara saja tidak pernah mencerminkan seorang pemimpin?
Bagaimana mungkin bisa menjadi seorang pemimpin hebat, jika sudah tidak cakap berbicara, namun juga tidak cakap mendengar?

Mengutip perkataan dari seorang teman, “Pemimpin dipatuhi karena dihargai bukan ditakuti. BerSIFAT pemimpin maka dihargai, jangan karena JABATAN pemimpin maka ditakuti.”

Menyedihkan sekali jika seorang pemimpin kita berkata, “jangan asal nge-judge donk”, tapi pada dasarnya dirinya sendiri yang selalu men-judge orang lain,
Saat menjadi seorang pemimpin, anda bukan hanya membawa nama anda sendiri, tapi anda cerminan dari kelompok yang anda pimpin,
Coba bandingkan, jika seorang Megawati berkata, “Amerika Serikat adalah Negara yang isinya hewan-hewan tidak berakal”, dengan SBY yang berkata seperti itu, sungguh lah sangat berbeda efeknya.

Ayolah, coba kita buka mata dan wawasan lebih luas, dunia ini bukan hanya tentang benar dan salah, tapi juga ada baik dan buruk.

Bagaimana mungkin seorang pemimpin bisa dihargai, jika dirinya sendiri belum bisa menghargai orang lain.

No comments:

Post a Comment