Bahagia itu sederhana.. terhambur begitu saja di Gunung, Pantai, dan Senja..

Saturday, June 18, 2011

Cerita Tentang Pendakian Gunung Semeru (Part 2)

Sambungan Dari Part 1...



Pagi hari di Ranu Kumbolo, banyak aktifitas di sana, ada yang masih duduk melengkung menahan dingin, mandi, memancing, tidak sedikit pula yang mengambil gambar untuk mengabadikan kenangan, walaupun berbeda-beda aktifitasnya tapi ada satu hal yang aku lihat sama, mereka semua benar-benar menikmati keistimewaan tempat ini, hal itu terpancar dari wajah mereka semua yang ada di sini, senyum manis dan tawa ceria.



Siang mulai menjelang, kabut mulai naik menutupi danau ranu kumbolo, seakan memberikan pesan tersirat, bahwa tantangan yang ada di depan kami sudah menunggu, akupun melipat tenda dan melanjutkan perjalanan, di mulai dari sebuah tanjakan terjal yang terkenal dengan nama tanjakan cinta, tanjakan ini lumayan menguras tenaga, tapi setelah melewatinya, lelahnya tak terasa, karna di balik tanjakan cinta ini aku melihat padang ilalang yang di penuhi oleh edelweiss, bunga abadi, bunga yang hanya hidup di ketinggian lebih dari 2500 Mdpl, sudah lama sekali aku ingin melihat langsung bunga ini, bertemu satu tangkai saja aku pasti sangat senang, namun kali ini aku menemukan sehamparan luas bunga abadi ini. Setelah cukup puas melihat bunga-bunga edelweiss itu, aku melanjutkan perjalanan lagi, setelah hamparan edelweiss, medan tempur yang berikutnya adalah hutan cemara, dimana sekelilingku isinya hampir semua adalah pohon cemara, dari tempat ini, pendakian mulai sedikit menantang, jalur pendakian mulai terus menanjak, napasku pun mulai terengah-engah sambil memikul tas ransel ku yang beratnya 18kg, tapi tak sedikitpun aku memperlambat langkahku, karna aku yakin, semakin sulit perjalanan ku, pasti semakin banyak lagi hal-hal indah yang tak kuduga yang menantiku di depan sana.


Setelah 2,5jam perjalanan, aku sampai di jambangan, dari tempat ini, puncak semeru, mahameru, sudah terlihat, aku berhenti sejenak, mengamati puncaknya yang di selimuti asap tebal hasil semburan dari kawahnya, sambil berkata dalam hati, “aku akan berada di sana besok pagi sebelum matahari terbit”.


Aku semakin semangat melanjutkan perjalanan, langkahku semakin cepat, setelah setengah jam perjalanan, aku sampai di kalimati, 2700 Mdpl, dari sini puncak mahameru semakin jelas terlihat, yang pastinya membuat semua pendaki semakin geram dan tidak sabar untuk melanjutkan perjalanan, namun aku memutuskan untuk istirahat di kalimati, mempersiapkan tenaga untuk summit attack pada malam harinya, sebab dari sini setidaknya butuh sekitar 6 jam lagi untuk sampai puncak mahameru. Aku pun mendirikan tenda di kalimati, masak, dan mengambil air, karna setelah kalimati tidak ada lagi sumber air, di sinilah tempat air yang terakhir.


Setelah istirahat yang cukup selama 5 jam, mengisi persediaan air minum, aku melanjutkan perjalanan lagi menuju tempat sebelum summit attack, yaitu arcopodo, 2900 Mdpl, perjalanan menuju arcopodo cukup menegangkan, karna di samping-samping jalur pendakian, di kanan dan kiri nya adalah jurang, jurang blank 75, yang jika sampai jatuh ke dalamnya sangat susah untuk selamat, blank 75 adalah jurang yang terbentuk karena aliran lahar.

Waktu yang di butuhkan untuk sampai arcopodo adalah 1,5 jam. Aku istirahat sebentar di arcopodo, mempersiapkan diri untuk pertarungan yang sesungguhnya, yaitu summit attack!


Bersambung ke part 3... :D

No comments:

Post a Comment