Wednesday, March 19, 2014
Untukmu, Kekasihku
Pada suatu ketika, yang biasa kita namai senja,
Kita berbicara tanpa suara,
Saat surya hampir mencium ujung dunia,
Namun aku merasa,
Betapa sunyi yang menjalari kita menyimpan rerimbun kata
Kita adalah jiwa-jiwa yang berserakan,
Lalu dipungut oleh takdir yang bukan kebetulan,
Takdir yang lahir dari serpihan masa lalu,
Mungkin pula takdir yang lahir untuk hari-hari baru
Ah.. Biarlah takdir dan nasib sibuk berdongeng tentang akhir cerita,
Sedang kita sibuk merubah-rubah alur cerita,
Toh kita tak pernah perduli,
Sebab kita punya mimipi-mimpi,
Yang bahkan membuat nasib iri
Sayangku,
Terima kasih selalu bersamaku,
walau aku dengan senyum di balik peluh-peluh,
Aku dengan keringat di balik kemeja abu-abu,
Aku yang bahkan tak punya banyak waktu untuk aku
Sayangku, Genggamlah tanganku,
Aku akan berkelana terus,
Mencicipi kerak-kerak semesta,
Hingga kelak, Aku bisa memperkenalkamu, Dunia.
Selamat Ulang Tahun Zaneta Descara,
Bojonegoro, 2-Desember-2013
Salam Sayang,
Kekasihmu yang menulis ini di atas tanah berbatu,
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
cakep de...
ReplyDelete