20-21 Agustus 2014
"Bang, Anet dibolehin naik gunung sama abang"
Adalah 1 kalimat yang menggeparkan duniaku, siapa yang bisa menahan suka cita nya saat bisa membawa orang yang disayang ke gunung, dengan izin dari keluarganya. :D
Ini entah yang keberapa kalinya aku naik gunung merapi, tapi ada yang jelas berbeda kali ini. Hell yeah, it felt so fucking different when you brought the one you love..
For the first time, I thought i need someone to back me up when I guide a beginner at merapi.
Bukan karna aku ragu kemampuanku, hanya saja I wanna give my best for her, give the very safe condition for her. :)
Kadang aku heran, bagaimana mungkin seseorang yang baru 1x ke merapi, berani membawa 3 orang pemula, perempuan pula, sendirian.
Sinting? Iya. I heard that from my friend.
Sudah sejak lama, aku ingin membawa seseorang yang aku sayang ke tempat ini, ya, merapi, tempat yang sudah seperti taman bermain kami.
Aku ingin dia melihat langsung tirai senja dari pos 2,
Aku ingin menggigil bersama di kala temaram tiba,
Aku ingin melihat bintang jatuh bersama,
Dan segala tentang indahnya dunia jauh dari keramahan dan keramaian yogya.
Adakah yang lebih menyenangkan dari ini?
Membawa orang yang disayang berdiri di atas awan,
tersenyum senang setelah merangkak di atas tanah pasir berbatu, berdiri di atas tanah tertinggi di yogya..
I wrote this, "kota menawarkan berjuta kemewahan, tapi alam memberikan keindahan, dengan kesederhanaan".
Hari ini terasa sempurna, bukan karna senja yang membisukan kata.
Hari ini terasa sempurna, bukan karna temaram dan merah jingga nya.
Hari ini terasa sempurna, bukan karna puncak merapi dan kawahnya.
Hari ini terasa sempurna, karena, sederhana, ada dia.
Ada dia yang senyum bahagia dengan naik gunung pertamanya, puncak gunung pertamanya. :)
Gunung Merapi,
20-21 Agustus 2014
Salam Sayang,
Ade Setio Nugroho